DATA Yayasan Kanker Indonesia (YKI) mengungkapkan, setiap satu jam, satu perempuan Indonesia meninggal dunia karena kanker serviks. Kebiasaan merokok, minuman beralkohol dan seks bebas alias hubungan seksual dengan gonta-ganti pasangan.
Perempuan Indonesia diharapkan bisa melakukan beragam tindakan preventif agar tak terkena kanker serviks. Kewaspadaan menjadi unsur awal, terutama mengamati beberapa gejala yang berada di dalam diri sendiri, apalagi yang berkaitan dengan organ alat vital kewanitaan.
Menurut Yurni Satria, Ketua Bidang Penyuluhan dan Pendidikan YKI, sebaiknya para wanita di tanah air menghindari kebiasaan merokok, minuman beralkohol dan seks bebas alias hubungan seksual dengan gonta-ganti pasangan.
Tiga hal tersebut dinilai sangat rentan, apalagi dengan pola dan gaya hidup modern yang serba gengsi menjadi penyebabnya.
"Tiga kebiasaan tersebut memberi pasokan terbesar untuk kanker serviks, terutama gejala awal. Karena itu, hindari hal-hal negatif tersebut demi kesehatan kita, juga keluarga bagi yang sudah berumah tangga," kata Yurni.
Karena penyebab kanker serviks adalah virus HPV, jadi dapat dilakukan pencegahan primer dan sekunder. Pencegahan primer dengan melakukan penyuluhan, pendidikan ke masyarakat, ada vaksunasinya. Sedangkan pencegahan sekunder dengan deteksi dini.
HPV memiliki lebih dari 200 tipe virus. Tetapi yang biasa menyebabkan kanker serviks adalah tipe 16 dan 18 sebesar 70 persen.Saat ini, vaksin kanker serviks seharga Rp 1 juta - Rp 2 juta. Vaksin ini diperuntukkan perempuan usia 10 - 55 tahun. Tetapi, bagi perempuan yang sudah seksual aktif harus melakukan pap smear. Jika hasilnya negatif diberi vaksin, kalau positif tidak akan diberikan dan dilakukan pengecekan ulang.
Posting Komentar